Jumat, 15 Februari 2013

Tulisan Tangan Franz Kafka pada Surat untuk Ayah

Franz Kafka: Brief an den Vater
Fertig. Dieser Text wurde zweimal anhand der Quelle korrekturgelesen. Die Schreibweise folgt dem Originaltext.


ada tanda-tanda keramahan atau murung, melainkan jika lawan tidak enak hati kamu mencari-cari alasan dari dia, supaya duduk sesuai kesukaanmu yang menjemukan. Berapa kali cara seperti itu dan harus diulangi dengan cara yang sama, betapa kamu masih saja kurang untuk menjejali. Aku pikir, itulah letak persoalannya,  bahwa kamu harus menanggung kemarahan dan menjadi jengkel terhadap masalahnya sendiri yang tampak tak saling terkait, dari segi perasaan kemarahan itu ditimbulkan dari hal-hal kecil dengan duduk di meja saling berjarak jauh, melainkan bahwa dia sejak dari permulaaan sudah menggagas dan secara kebetulan saja masalah itu pada suatu kesempatan meledak. Di situ orang percaya, setidak-tidaknya sebuah momen telah ditemukan, orang tidak mengaitkan secara bersama-sama, juga membisu di bawah tekanan yang terus-menerus; orang tidak dipukuli, tapi ya pelan-pelan pasti. (Sigit Susanto)


von Freundlichkeit oder Laune, sondern als erbitterter Feind übertrieben ihr nachzumachen suchtest, wie äusserst widerlich für Deinen Geschmack sie das ass. Wie oft hat sich das und ähnliches wiederholen müssen, wie wenig hast Du im Tatsächlichen dadurch erreicht. Ich glaube, es lag daran, dass der Aufwand von Zorn und Bösesein zur Sache selbst in keinem richtigen Verhältnis zu sein schien, man hatte nicht das Gefühl, dass der Zorn durch diese Kleinigkeit des Weit-vom-Tische-sitzens erzeugt sei, sondern dass er in seiner ganzen Grösse von vornherein vorhanden war und nur zufällig gerade diese Sache als Anlass zum Losbrechen genommen habe. Da man überzeugt war, dass sich ein Anlass jedenfalls finden würde, nahm man sich nicht besonders zusammen, auch stumpfte man unter der fortwährenden Drohung ab; dass man nicht geprügelt wurde, dessen war man